Apa kabar sobat blogger ? semoga baik baik saja hehe.
Kali ini kita akan memposting dari Teater Sketsa dengan judul “Malam
Jahanam”. Karya Motinggo Boesje, Sutradara Ujang GB. Teater Sketsa ini tampil pada urutan ke-2
yaitu hari kamis, 01 Desember 2011.
Setting panggung
Sobat blogger nyangka gak sih ada
Teater yang anggotanya awalnya dari para pemulung? Nah ini nih Teater Sketsa
yang awal mulanya dari para pemulung di jalan Cakung Celincing ya sebut aja
CACING yang didirikan oleh Bang Ujang yang juga menjadi sutradara Teater
tersebut. Awal mulanya teater ini pentas dari kampung ke kampung lalu dari
sekolah ke sekolah sampai akhirnya dapat mengikuti festival-festival termasuk
festival kali ini. Para pemain yang dulunya pemulung sekarang dapat bekerja di
sekolah.
Pementasan ini agak membosankan, tetapi pertunjukan ini memiliki ciri khas tersendiri yg ingin dimunculkan oleh sutradara yaitu gaya bahasa. Mereka menggunakan bahasa tradisional khas Cirebon.
Pementasan ini agak membosankan, tetapi pertunjukan ini memiliki ciri khas tersendiri yg ingin dimunculkan oleh sutradara yaitu gaya bahasa. Mereka menggunakan bahasa tradisional khas Cirebon.
Pementasan ini dilakoni oleh 5 orang yaitu Arief Wiyatna,
Camelia Barlina, Novan, Amir dan Sifau Arief Wiyatna berperan sebagai Mat
Kontan yang bersifat Egois, tidak bertanggung jawab kepada keluarganya. Camelia
Barlina berperan sebagai Paijah, tokoh Paijah ini penyayang. Novan sebagai
Soleman yang juga sebagai selingkuhannya Paijah. Dan juga orang yang mempunyai
gangguan jiwa, tokoh ini sebagai pembawa benang merahy dari cerita inidan juga
ada Tukang pijat.
Openingnya dimulai
dengan adegan perselingkuhan antara Sulaiman dan Paijah. Perselingkuhan ini
berawal dari Paijah yang selalu curhat kepada Soleman akan keinginannya yang
ingin mempunyai anak. Namun, suami Paijah tidak dapat membuahi anak dan sering
berpergian, ngadu burung, dan berjudi. Perselingkuhan ini di saksikan oleh
burung Beo milik Mat Kontan suami Paijah. Mereka selalu curhat di bale depan
rumah paijah, bale itu juga menjadi saksi perselingkuhan mereka. Saat Mat
Kontan tidak ada Soleman lah yang menemani paijah ketika paijah kesepian. Maka
perselingkuhan itu membuahi seorang anak. Paijah mengaku pada Mat Kontan bahwa
anak hasil perselingkuhan itu adalah anak Mat Kontan. Ketika Mat Kontan
menyadari bahwa burung beo kesayangannya sudah mati dia sangat marah dan
mencari tau siapa yg membunuhnya. Paijah lah yang disalahkan tetapi soleman
membelanya. Soleman pun mengakui bahwa burung beo tersebut yang membunuh adalah
Soleman. Soleman membunuh burung tersebut karena burung beo itu mengikuti
ucapan Paijah yang berkata “ Jangan colek-colek aku “ dengan bahasa
Cirebonnya. Akhirnya terjadilah
pertengkaran antara Soleman dan Mat Kontan, di saat pertengkaran terjadi
Soleman melarikan diri. Ending dari cerita ini anak Paijah yang sakit akibat
kurang terurus dari orang tuanya sehingga anak itu meningga.
Soleman dan Paijah yang sedang curhat
Soleman dan Paijah yang sedang ingin berciuman.
Perkelahian antara Soleman dan Mat Kontan
Paijah yang menangis karena kematian anaknya
Barusan tadi adalah cerita pendek menurut pengamatan kita
sobat blogger, pertunjukan ini dimulai dengan opening yang cukup unik dan cukup
dewasa looh sobat blogger, karena ada dua orang didalam rumah yang tepatnya di
sebelah kanan panggung sedang melakukan hubungan intim. Tapi adegan itu
disajikan dalam bentuk silhouette.
Tata panggung dalam pementasan ini bagus bangettt, udah gitu
dalam set panggungnya terdapat pohon kelapa sungguhan yang berdiri di belakang
rumah Soleman. Jadi setting panggungnya ini bener bener ngebawa penonton serasa
ada di rumah yang ada di pesisir pantai. Waaaaaawww keren banget kan sobat
blogger.
Oiya yang lucunya lagi, pada saat pertunjukkan berlangsung
ada dua anak kecil sekitar umur 6 tahun yang begitu antusiasnya nonton pementasan
sampai mereka duduk di depan panggung dan bener-bener antusias bangetttt. Anak
kecil aja antusias banget apa lagi kita *oke ini lebay*.
Gimana,, seru kan ceritanya. Oke pantengin terus blog
kita dan kasih kasih komentarnya. Tunggu
Postingan kita berikutnya yawwww byee.
0 komentar:
Posting Komentar