Pementasan kali ini dengan lakon "HAH".
Yaaaap, betul banget Study Teater 24 dari Jakarta Barat.
Teater yang tampil pada hari ke-8 ini mereka membawakan kembali lakon dengan judul "HAH" karya Putu Wijaya dan disutradarai oleh Rizal Nasti, tentu juga dengan inovasi yang berbeda dong sobat blogger.
Study Teater 24 ini berawal dari sebuah sekolah loh sobat blogger, nama sekolahnya SMEA 24 yang sekarang sudah berubah menjadi SMK Negeri 42 Jakarta.
Berikut adalah nama-nama pemain di Study Teater 24 :
Nenek = Devi Bernadette
Pian = Buyung ER
Istri = Reni Kaha
Perempuan = Siko
Boy anak lelaki = Hendri
Anak Bencong = Supri
Hansip = Widji Thukul
Istri Hansip = Yani
Ana = Indah WL
Pincang = Ata
Pak RW = Rian
Pak RT = Aman
Tetangga = Jamila, Siko, Indah, Zahara, Mendit, Koecher, Indra, AnMul, Rian, Shandy
Keluarga = Rian, Mendit, Indra, Anmul
Para pemain Study Teater 24
Okeeee, kita bahas mulai dari opening.
Openingnya sih dikejutkan sama lagu-lagu dangdut. Setting panggungnya ciri khas orang-orang pinggiran banget lagi.
Setting panggung yang kereeennnn banget
Dan saat itu juga, ada seorang wanita yang gemuk, gempal, tapi berpenampilan lusuh. Layaknya orang pinggiran.
Wanita itu seperti wanita yang sedang frustasi. Yaaa memikirkan masalah ekonominya yang bisa dibilang "parah".
Seseorang perempuan (istri) yang frustasi
Tiba-tiba orang kampung sekitar pada datang kerumahnya. Oh iya nama wanita itu Warni. Lupa ngasih tau namanyakan tuh.
Mau tau gak maksud mereka kerumah Warni itu untuk apa? Olala, bukan mau bertemu, melainkan malah mencaci maki si Warni.
Ada yang bilang, si Warni ngajarin anaknya yang gak benerlah, jadiin anaknya pelacur, maling, bencong, sampe-sampe si Warni di lemparin sepatu karna saking bencinya warga kampung dengan si Warni ini.
Tapi si Warni nggak diem aje, doi langsung ambil tindakan, dan tau gak sob? Si Warni nodongin pisau ke arah warga yang memaki dirinya. Otomatis ya warga pada ketakutan, ngambil langkah seribu sob!
Jadilah kampung tersebut di pandang jelek sama kampung lain gara-gara si Warni, ditambah lagi suami-suami kampung sekitar yang pada selingkuh sama anaknya Warni yang cewek.
Dan dan dan, katanya juga orang kampung jadi pada suka main judi, gara-gara suaminya tuh, si Piyan namanya. Gak cuma judi, mabok juga.
Warni yang mengancam ingin bunuh diri ketika warga menyalahkan dirinya
Anaknya Warni yang cewek, akhirnya main 'ehm' dah tuh sama si Hansip kampung. Pas mau jalan, ketemu istrinya si Hansip. Yaaa, alhasil perang antara si Istri dengan Suami, digebukin dah tuh si Hansip sama istrinya.
Anaknya si Warni yang cowok, ternyata diem-diem juga godain anaknya si Hansip. Tapi ketauan sama istrinya si Hansip. Waaaaaah anaknya Warni langsung digebukin sama si Hansip Hahahahaha kasian anaknya Warni.
Anak perempuannya warni yang sedang dandan sebelum bertemu dengan hansip
Lagi-lagi warni di pergoki warga
Tiba-tiba ada orang yang biasa dipanggil 'pincang' datang kerumah Warni dan mencari Piyan. Tapi pada saat itu Piyan sedang tidak ada dirumah. Si Pincang malah ngengkel buat bertemu si Piyan. Dengan alasan, katanya si Piyan tidak bagi-bagi keuntungan sama si Pincang. loooh??
Oooooh ternyata, si Pincang itu sering membantu Piyan kalo lagi butuh duit.
Warni yang ingin di tembak oleh si Pincang
Eh eh eh, ada kabar langsung terdengar oleh Warni. Yang katanya si Piyan dapet lotre sebesar 1Triliun.
waaaaa 1Triliun, yang bener???
Mulai dari kabar tersebut, semua tetangganya Warni langsung bersikap baik sama si Warni dan seluruh keluarganya. Tapi, tetangga-tetangganya berlaku seperti itu dengan maksud untuk memanfaatkan uang yang dimiliki oleh Warni.
Tapi sebenernya duit sebesar 1 triliun tadi sih belum ada di tangannya si Warni maupun si Piyan sendiri, tapi mereka udah sombong, apalagi si Warninya tuh.
Tetangga warni yang sedang bertamu kerumahnya
Kemudian, si Warni ngebagi-bagiin uang ke tetangga-tetangganya. Nah, jadi pertanyaannya dari manakah uang itu ???
Hahaha, ternyata uang itu berasal dari perusahaan yang udah buat janji sama si Warni, yang katanya bakal melipat gandakan uang si Warni, yang 1 triliun tadi apabila si Warni menyimpan uang di bank milik perusahaan itu. Aih gile!
Warni yang sedang meminjam uang kepada Perusahaan untuk dibagi-bagikan kepada warga
Ngga lama kemudian dateng dah tuh 4 orang berpakaian hitam, seperti orang yang datang dari kampung ,yang ternyata adalah keluarga dari Warni sendiri. Ternyata tujuan mereka datang ke rumah Warni hanya untuk berkunjung, tetapi mereka melihat Warni dengan pakaian dan seisi rumah yang bisa di bilang "HAH" bangeeet! Dia jadi orang kaya sooooob!
Rumah Warni yang berubah drastis
Dengan melihat keadaan Warni yang HAH banget, mereka gak bisa tahan nafsu buat membawa pulang semua harta yang ada di depan mata mereka berempat, sampai baju-baju yang dipake pun di ambil sob, gilee bayangin tuh! Ampe si Nenek bajunya juga di buka, dan.... ehmmm.... ehh..... ituloh..... anunya.... keliatan hehehe, cuma pake celana pendek doang. Aih gileee!
4 Orang lelaki datang dari desa yang berniat untuk mencuri
Aksi pencuri yang sedang menucuri sampai-sampai pakaian nenek pun di curi
Gara-gara kejadian ini, mereka kembali seperti sedia kala, yaaa itu deh pokoknya, DEKIL, KELAM, dan SURAM. Hahaha.
Eh, tapi tiba-tiba terlintas di pikiran Warni mau bunuh diri, akhirnya doi bunuh diri dengan cara gantung diri di jemuran dekat rumahnya. Terus aksinya si Warni sempet di cegat sama si Piyan, eh kaga jadi bunuh diri.
Warni yang kembali ingin melanjutkan niatnya untuk bunuh diri namun dicegah oleh Pian
Oiya, ini udah sampe ending ternyata, disini si Piyan langsung ngumpulin keluarganya dan berjanji nggak bakal mabok dan judi lagi, tapi dia masi berniat buat beli lotre yang banyak biar hadiahnya buat mereka semua.
Hahaha, oke sobat blogger itu kira-kira gambaran pementasan dari Study Teater 24, gimana? Menarik kan?
Nggg, ya udah nih segini aja dulu, kembaliannya di ambil aja *lohhh??*
Oke, thank you !!!
2 komentar:
ceritanya keren !
mantabs gan.. :)
Posting Komentar